Peranan Azospirillium dalam Rekombinasi Gen pada Tanaman Padi
Bakteri
Azospirillum
(sumber:http://www.drrajanlaboratories.com/product11.html)
Azospirillum
merupakan bakteri tanah penambat nitrogen nonsimbiotik. Bakteri penambat
nitrogen dibagi menjadi dua yaitu bakteri yang membentuk bintil akar dan
bakteri yang tidak membentuk bintil akar. Contoh dari bakteri yang membentuk
bintil akar yaitu Rhizobiumi dan Bradyrhizobium, sedangkan bakteri yang
tidak membentuk bintil contohnya yaitu Azotobacter
dan Azospirillum. Azospirillum merupakan salah satu
bakteri penambat nitrogen yang hidup bebas dan dapat berasosiasi dengan rumput.
Azospirillum tidak hidup bersimbiosa dengan membentuk bintil akar tanaman legum, namun
hanya berasosiasi di sekitar perakaran tanaman khususnya dari famili
Graminaceae seperti Oryza sativa, Zea mays, dan sejenisnya. Melalui
pendekatan rekombinasi gen dapat dihasilkan tanaman dengan ekspresi gen baru
yang dilakukan oleh bakteri Azospirillum terhadap Oryza sativa. (Hastuti,ddk
1993).
Habitat
dari bakteri ini hidup bebas di dalam tanah, baik di sekitar maupun dekat
dengan perakaran. Potensinya telah diketahui oleh peneliti memiliki banyakmanfaat
baik dalam tanah maupun pada tanaman, sehingga banyak diaplikasikan sebagai biofertilizer.
Akbari et al. (2007) menyatakan bahwa bakteri tersebut juga menghasilkan hormon
pertumbuhan hingga 285,51 mg/liter dari total medium kultur, sehingga dapat
meningkatkan efisiensi pemupukan.
Mengenai
bakteri Azospirillum pertama kali ditemukan
pada tahun 1970 oleh J. Dobereiner dan rekannya di Brazil (Bashan, 1993).
Beberapa spesies Azospirillum yang
telah ditemukan yaitu Azospirillum
brasilense, Azospirillum lipoferum,
Azospirillum amazonense dan Azospirillum halopraeferens. Pada tahun
1989, Khammas dan rekan-rekannya menemukan Azospirillum
irakense di rhizosfer (daerah sekitar perakaran) dan perakaran tanaman padi. ( Dobermann,1999)
Melalui
pendekatan rekombinasi gen dapat dihasilkan tanaman dengan ekspresi gen baru
yang dilakukan oleh bakteri Azospirillum terhadap Oryza sativa. Bakteri ini
menghasilkan Oryza sativa mengandung kaya
nitrogen jadi nitrogen yang ditambat
oleh Azospirillum akan diserap oleh
tanaman dalam bentuk amonium dan nitrat. Azospirillum juga mampu menghasilkan zat pengatur tumbuh seperti IAA (Indol Acetic Acid),
giberelin, auksin, serta senyawa yang menyerupai sitokinin. Karakteristik
dari Azospirillum yaitu berkembangnya
pelikel tipis berwarna putih, padat dan beralun pada medium setengah padat yang
mengandung malat. Hasil penelitian Charyulu dan Rajaratmamahon (1980)
menunjukkan bahwa pemberian jerami padi sawah tanah Aluvial, Laterit dan Salin
Sulfat Masam meningkatkan populasi Azospirillum . Pemberian isolat Azospirillum dari padi menghasilkan berat kering tanaman lebih tinggi bila dibandingkan
isolat dari tebu, demikian juga bila dibandingkan dengan isolat yang berasal
dari tanaman jagung. Perbedaan berat kering diduga karena kecocokan isolat
dengan tanaman inang. ( Ito, J, 1977)
Gambar Proses terbentuk isolat-isolat
dari bakteri Azospirillum
Penyebab
menggunakan pendekatan rekomendasi gen untuk mengatasi kehilangan N sebagai
penghematan dalam pemakaian pupuk anorganik, yakni meningkatkan efisiensi
penggunaan N tersedia dalam tanah melalui penambatan N2. Pemanfaatan bakteri ini
untuk penambat N melalui teknologi rekombinan DNA mampu meningkatkan efisiensi
pemupukan N. Dalam upaya mencapai tujuan akhir strategi jangka panjang,
penggunaan bakteri ini penambat N2 berpotensi meningkatkan produksi dan
pendapatan usaha tani padi.
Oryza sativa
merupakan tanaman transgenik karena sebagai efisiensi peningkatan penambatan N melalui
rekayasa genetika dengan mengisolasi DNA dari suatu sel hidup atau mati dan
memasukkannya dalam sel hidup lainnya. Proses tersebut melalui beberapa tahap
diantaranya adalah Transfer gen, yang dapat dilakukan dengan beberapa metode,
yaitu metode senjata gen, metode transformasi
DNA dan elektroporasi (transfer DNA dengan bantuan listrik). Pada proses
pembuatan tanaman transgenik pada Oryza sativa menggunakan metode
transformasi DNA. Selain itu tanaman transgenik adalah tanaman yang telah
disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda atau makhluk
hidup lainnya. Penggabungan gen asing ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman
dengan sifat-sifat yang diinginkan, misalnya pembuatan tanaman yang tahan suhu
tinggi, suhu rendah, kekeringan, resisten terhadap organisme pengganggu
tanaman, serta kuantitas dan kualitas yang lebih tinggi dari tanaman alami (Anonymous,
2011)
Ini lah klasifikasi dari bakteri Azospirillium sebagai berikut
Phylum : Proteobacteria
Kelas : Alpha Proteobacteria
Ordo : Rhodospirillales
Family : Rhodospirillaceae
Genus : Azospirillum
Spesies : Azospirillum irakense
Daftar Pustaka
Dobermann, A and P.F, White. Strategies for Nutrient Management in
irrigated and rainfed lowland rice system. Nutr.Cycl. Agroecosyt. 1999
Hastuti, R.D., dan L. Gunarto. Interaksi pemberian N dan inokulasi Azospirillum
terhadap pertumbuhan tanaman padi. Risalah Hasil Penelitian Tanaman Pangan,1993
Ito, J. Behavior and fixation of nitrogen in paddy field. Niigata Agronomy. 1977
Ito, J. Behavior and fixation of nitrogen in paddy field. Niigata Agronomy. 1977
Anonim.Tinjauan Pustaka.di akses dari http://biosains.mipa.uns.ac.id/C/C0602/C060202.pdf. Pada
tanggal 25 Desember jam 08.00 WIB
Anonim.2011.Peranan nitrogen terhadap tanaman.diakses
dari. http://worldplant.multiply.com/journal/item/13/Peranan_Nitrogen_terhadap_Tanaman?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem.
Pada tanggal 25 Desember 2013 jam 09.00 wib
selain penambat nitrogen, Azospirillium juga berperan dalam rekombinasi gen..
BalasHapusSubhanallah, good ^^
Peranan Azospirillum sangat banyak yaa. ia juga menghasilkan hormon phytotarmon yang berfungsi untuk mematangkan buah
BalasHapuswah sama nih sama aku peranan bakterinya penambat nitrogen :D
BalasHapussetuju dengan siti hanifah, Azospirillum serta Rhizobakteria lainnya dapat menghasilkan zat pengatur tumbuh (phytotarmon) seperti auksin dan sitokinin yang dapat memacu pertumbuhan tanaman. (Soedarsono,J. 1998 "mikroba sebagai sahabat umat manusia" http://lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/1134_pp1001033.pdf )..
teksnya rapih mudah dimengerti, tapi mungkin akan lebih menarik lagi kalau ada cara gimana urutan proses rekombinasi DNA bakteri ke O.sativa nya.. but overall LIKE IT DEVI :)
Pada artiel yang anda buat ini menurut saya seharusnya pemunculan nama spesies Azospirillum irakense ini diletakkan sebelum manfaatnya agar pembaca tau mana nama spesies bateri yang manfaatnya tertulis pada pembahasan berikutnya. But, ini sudah cukup bagus sudah dilengapi dengan gambar dan nama spesiesnya
BalasHapusmenarik pembahasanmu mengenai bakteri Azospirillum.
BalasHapusAzospirillum sp. sebagai penghasil fitohormon sangat berguna bagi tumbuhan karena dengan adanya fitohormon tersebut maka tanaman akan tumbuh dengan cepat. Fitohormon adalah hormon tumbuhan yang berupa senyawa organik yang dibuat pada suatu bagian tanaman dan kemudian diangkut ke bagian lain, yang dengan konsentrasi rendah menyebabkan suatu dampak fisiologis. Peran suatu hormon adalah merangsang pertumbuhan, pembelahan sel, pemanjangan sel, dan ada yang menghambat pertumbuhan (Istamar Syamsuri, 2007).
Ta'diyah B.
www.ejournal-unisma.net/ojs/index.php/paradigma/article/.../142/133
BalasHapusinokulasi Azospirillum ternyata dilakukan sebagai alternatif penggunaan pupuk N bagi tanaman padi. untuk info lebih jelas silahkan lihat alamat di atas.
mungkin lebih tepatnya asosiasi antara tanaman dan bakteri bukan rekombinasi gen. bakteri ini di asosiasi pada akar tanaman sehingga nantinya bakteri ini akan menyediakan nitrogen lebih dibandingkan dengan tanaman yang tidak berasosiasi dangen Azospirillum, sehingga menghasilkan produksi lebih banyak dalam mengatasi masalah pangan.
BalasHapushttp://emhatta.wordpress.com/2013/04/20/azospirillum-bakteri-pupuk-hayati/
bagus, konten yang dimuat sudah cukup lengkap, ditambah dengan gambar-gambar yang mendukung pemahaman bagi para pembaca,
BalasHapusBila Rhizobium bisa menginfeksi tanaman Leguminocae, maka Azospirillum bisa menginfeksi Graminaceae :D
BalasHapus